Bab 10 - Di Antara Tiga Pria

1344 Words

“Saya duduk di sini, ya. Enggak apa-apa, kan?” ulang Rizal. “Oh, silakan silakan,” jawabku. “Sendirian aja?” tanya Rizal yang saat ini sudah duduk saling berhadapan denganku. “Begitulah, teman satu divisiku udah pada duluan.” “Ngomong-ngomong silakan makan, kenapa malah diam aja, Bu?” “I-iya, iya … ini juga mau makan, kok.” Mati aku! Kenapa aku malah gugup seperti ini? Sampai kemudian kami makan dengan tidak terlalu banyak bicara. Aku pun tak berani menatapnya lebih lama. Sebagai wanita, entah mengapa aku tidak diberi alis tebal seperti Rizal. Sungguh, alis Rizal itu benar-benar menjadi daya tarik bagiku. “Sepertinya saya sangat beruntung bisa makan siang bersama Bu Dara,” ucapnya tiba-tiba. Tentu saja aku terkejut. Yang benar saja? “Beruntung?” Pria itu mengangguk. “Banyak yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD