Keesokan harinya. Pria yang sudah mendapatkan 'jatah' semalam, kini sudah bangun dengan sangat pagi-pagi sekali. Bahkan, lebih pagi dari suara kokokan ayam. Dia pun segera pergi ke dapur untuk membuat sarapan di sana dan khusus untuk pujaan hatinya. Semalam, sudah mendapatkan 'servis' yang cukup memuaskan dan sekarang, ia harus gantian memberikan pelayanan terbaiknya juga. Jangan sampai, hanya menerima tapi tidak bisa memberikan yang setimpal. Setidaknya, harus seimbang agar Vivian betah hidup bersama dengannya seumur hidup. Tidak akan berpaling dan juga melirik laki-laki lain yang lebih muda darinya. Sementara itu, wanita yang sudah terbiasa bangun di pagi hari itu pun membuka kedua kelopak matanya. Ia mengerjap-ngerjapkan dengan sangat perlahan sembari memperhatikan ke sekeliling ruang

