29 | Fuckk Me?

1403 Words

Telapak tangan Anin mendarat di pipi Seril kala pertautan bibir sepihak itu dilepas, di dalam kamar. Dalam perjanjian memang skinship dibolehkan, tetapi tidak jika memang tidak diperlukan. Posisi mereka sekarang, kan, bukan sedang di hadapan Jayyan atau Viska. Jadi, atas dasar apa Anin sudi dijamah bibirnya? Wajar bila dia menghantam pipi Seril dengan sebuah tamparan. Sakit, sih. Lumayan. Tapi Seril tidak merasa tersinggung oleh yang Anin perbuat barusan. Seril justru bilang, "Nggak suka, kan, dicium? Dan itu yang kamu dapat kalau melukai bibir kayak tadi lagi." Tatapan Anin masih runcing, sedang tatapan Seril melembut dan jatuh di bibir Anin. Ada luka di sana. Entah sekuat apa Anin menggigit bibirnya sendiri. Hanya cium yang terpikir di otak Seril tadi, sekalian memberi ultimatum. "K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD