84 | Misi Sukses

1201 Words

Anin colek-colek hidung bangir Bang Seril sambil tersenyum, kemudian dia terkekeh saat wajahnya dihujani kecupan sampai ke leher-leher, hingga ke perut-perut. Ya ampun! Tapi saat bibir Bang Seril menubruk bibir Anin untuk dilumat, detik itu perut Anin bergejolak. "Hmph!" Dibekapnya mulut setelah Anin dorong d**a suami, dia lalu beranjak melarikan diri ke kamar mandi. Lagi, Anin mendapatkan gejolak mual yang sangat hebat pagi itu. Seril menyusul. Pertama-tama dia hidu aroma pagi dari mulutnya, baukah? Kok, sampai muntah-muntah? Ah, biasanya juga tidak begini. Dasarnya Anin sedang 'isi.' Ya ampun. Hal-hal seperti ini pun Anin yang tanggung, kenapa tidak Seril saja? Seril bersedia dilimpahkan morning sickness istrinya, sungguh. Seril gegas menelepon Mbak Iren. Saat beliau datang, Ani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD