Tit...! Tit...! Tit...!Tit....! Ada suara teratur yang samar-samar mengusikku, otakku sepertinya sudah mulai terjaga tapi kelopak mataku masih terlalu berat untuk kubuka. Pelahan mulai kurasakan nafasku yang teratur dan sesuatu yang sejuk seperti mengalir menuruni paru-paruku. Pelahan redup cahaya samar mulai memasuki celah kelopak mataku. Tit...! Tit...! Tit...! Suara teratur itu masih terdengar dan mulai kukenali nada itu seirama dengan detak jantungku. Aku berusaha untuk tetap tenang agar bisa mengumpulkan kembali kesadaranku sanpai akhirnya aku bisa memaksa mataku untuk terbuka perlahan dan mataku langsung silau. Kutunggu beberapa saat sampai mataku kembali beradaptasi, samar-samar mulai kulihat lebih semburat dari sinar matahari yang pagi yang masih condong menerobos jen