Aku bangun dengan cahayanya terang yang agak menyilaokan. Aku tidur di tengah ranjang dengan empat tiang, dan semuanya semuanya terasa taka sing. Buru-buru kubuka selimutku ,dan benar aku mengenakan T shirt putih kebesaran,mulutku ternganga. Bagaimana jika setelah ini aku juga akan menemukan Darren di dekat dermaga. Segera aku berlari setengah melompat dari tempat tidurku untuk memastikannya hingga tak kuhiraokan lututu yang masih tarasa lemah. Oh Tuhan ...pikirku menganga. Dia benar-benar ada disana dengan jeans pudar dan Tshirt sewarna denganku, dan sedang mengulur jorangnya. Aku hanya bisa menggelengkan kepala dari teras, untuk pertamakalinya aku merasa takut untuk melompat pada pelukannya. "Ems...kau sudah bangun!"triaknya. Dari sini kulihat wajah Darren yang menyerin