Elang terpaksa hanya bisa mengantar sampai parkiran, lalu membiarkan Nara masuk dengan penjagaan Ruth dan Rega. Dia masih dibuat jengah oleh telepon dari Anjar Wirayudha. Tadinya dia kira tua bangka itu setidaknya masih waras dibanding anak istrinya. Ternyata salah. Anjar pun sama egois dan tidak tahu malu. Bagaimana bisa demi jaga reputasi, minta Nara untuk tetap membela anaknya dan Gizel yang jelas-jelas selingkuh. Sementara Nara sendiri bergegas masuk ke lobi. Sumpah! Dia paling tidak suka diusik begini. Apalagi sampai datang ke kantor. “Tadi sepertinya Rizal Baswara dan anaknya juga baru saja datang,” ucap Ruth langsung membuat Nara mendengus kesal. Dia mempercepat langkahnya yang masih sedikit pincang. Bukan apa, hanya khawatir mulut mereka berdua akan asal mangap. Dan apa yang