Bab 13. Geger Skandal Panas

2351 Words

Terbangun oleh rasa haus, mata Nara mengerjap nyaris tidak bisa melek oleh rasa kantuk. Karena nyawanya belum terkumpul, seketika dia kebingungan melihat tempat itu bukanlah kamarnya. Terduduk dengan d**a berdegup kencang, Nara tolah-toleh sambil mencoba mengingat lagi. Sampai kemudian dia menghela nafas lega, begitu ingat sedang menginap di apartemen Elang. Pukul dua malam. Tak biasanya dia terjaga jam segini. Ingin keluar kamar sungkan, tapi tenggorokannya benar-benar kering saking kehausan. Mau tidak mau dia pun turun dari ranjang. Kakinya baru menginjak lantai, ketika ponsel yang dia bisukan terus berkedip. Matanya sampai melotot mendapati ratusan panggilan tidak terjawab dan chat di sana. Alih-alih mengangkat telepon atau membuka chat Dikta, Nara justru mendengus tidak peduli. Dia pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD