Fina memasuki kamar dengan gurat lelah yang menghiasi gelagatnya khususnya raut wajahnya. Beberapa kali, Fina masih memiliki kelebihan berat badan paska melahirkan secara sesar itu juga sampai melakukan peregangan demi mengenyahkan rasa pegal di punggung maupun kedua tangannya. Di dalam kamar, Rafael yang tengah menimang-nimang Xinxin, hanya tersenyum geli menyambut kedatangan Fina. Xinxin memang sudah tertidur, tapi jika dibaringkan ke ranjang bayinya dalam keadaan belum-belum sepenuhnya terlelap, bayi perempuan itu akan kembali bangun dengan tangis yang sulit diredam. Sadar Fina langsung mendengkus sebal lengkap dengan lirikan sebal sang istri yang tertuju padanya, Rafael yang menjadi semakin terkikik geli pun bertanya.“Kenapa?” “Efek gendut, By. Baru beberes sebentar saja sudah ngos-