“Deal!” Bubu menatap tegas Mumu seiring tangan kanannya yang telur tegas dan siap menjabat tangan Mumu. Mumu yang tak kalah tegas dari Bubu, segera menjabat tangan Bubu, hingga perbedaan kulit tangan mereka terlihat sangat mencolok. “Deal, Bu!” tegas Mumu. “Awas saja kalau kamu sampai ingkar dan terbukti berbohong, Bu!” Mumu masih membalas tegas tatapan Bubu yang diliputi keseriusan. Belum pernah Bubu menatapnya dengan seserius sekarang, di mana pria itu juga sampai menjabat tangannya dengan sangat dan semakin kuat. Mereka tak ubahnya rival yang siap bertarung di medan tempur. “Ingat janjimu. Kalau kamu sampai kalah, enggak ada minggat-minggat lagi. Kamu wajib tinggal di rumahmu dan mengabdi kepada orang tuamu!” tegas Bubu. “Oke!” Mumu menghentakan jabatan tangan mereka kemudian menga

