Meski awalnya hanya ingin memastikan, tapi mendapati Xinxin yang sampai menitikkan air mata, hati Mumu tergerak untuk melakukan hal lebih. Ia meraih sebelah tangan gadis di hadapannya kemudian menyapu air matanya.
“Jangan nangis, Xin!” bisik Mumu yang memang sengaja melakukan itu. Sebab jika ia sampai berbicara dengan suara yang lebih tinggi atau malah berkoar-koar layaknya biasa, bisa Mumu pastikan, Xinxin pasti akan sangat malu. “Sudah. Biasa, saja. Meski memang sulit, tapi kamu pasti bisa melakukannya. Ayo penuhi pikiranmu dengan hal-hal yang bisa bikin kamu bahagia atau malah ketawa. Mulai sekarang, stop marah-marahnya, ya? Marah-marah cuma bikin kita dipenuhi aura buruk. Kayak kata opa Burhan, ying dan yang kan harus seimbang. Kalau kamu hobi marah-marah, yang ada orang-orang bahk
