Episode 102 : Ketidakadilan yang Masih Xinxin Rasakan

1177 Words

Di luar sana, Ray sedang heboh dan tak hentinya menjerit sekaligus terbahak, meminta Nanay untuk terus memberikan anak ular sanca pesanan gadis itu. Ray sendiri terus menjaga jarak dari Nanay, karena hingga detik ini, bocah enerjik itu belum berani memegang ular layaknya Nanay, pun meski Nanay maupun petugas yang mengantarkan sudah menegaskan, ular-ular pesanan Nanay yang jumlahnya ada dua puluh tiga itu tidak berbisa. “My Nanay … My Nanay … stop, My Nanay! Geli, ih, kluget-kluget gitu! Lemes aku!” Mumu meringkuk pasrah dan membenamkan dirinya di antara anak sofa yang ada di ruang keluarga.  Apa yang menimpa Mumu membuat Ray sangat bahagia. Bocah bertubuh segar itu kian terbuai dalam tawa lepas. Berbeda dengan Nanay yang langsung mendapat teguran keras dari Bubu. Bubu yang sampai turun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD