Hans membiarkan Dante tetap duduk sambil memejamkan mata, ia bergegas mengambil sapu dan alat pel lantai untuk membersihkan pecahan kaca dari gelas yang Dante lemparkan. Gelas masih berisi air penuh. Tetap tenang, Hans sudah terbiasa menangani sikap bosnya satu ini. Dante masih tetap diposisinya, berulang kali ia menghela napas dalam. Terasa begitu berat untuknya. Beberapa saat Hans sudah memastikan tidak ada pecahan kaca yang tertinggal, berbahaya bila terkena kaki. Ia kembali duduk, hanya diam sampai kemudian Dante membuka mata. Ia perhatikan bosnya yang berdiri, kemudian mondar-mandir hampir lima belas menit. Terlihat gusar, sampai berhenti dan ia mendesah resah lagi. “Tell me, Hans... Apa yang sebenarnya terjadi pada saya ini?! Saya bahkan tidak tahu cara menghentikan rasa ingin t