“Bibi … “ Matcha menghambur ke arah wanita berambut putih tersanggul rapi sederhana yang tengah duduk di sofa depan televisi dengan sebuah kacamata yang bertengger di mata tuanya. “Mbak Chacha, sudah datang?” sambut Bi Imah yang segera menyambut Matcha yang memeluknya erat, air mata segera mengalir dari mata dua perempuan yang saling berpelukan itu. “Iya, Bi, Chacha udah datang.” “Maafkan tadi Bibi nggak denger, soalnya sambil lihat tivi. Mbak Abie mana?” tanya Bi Imah yang nampak mencari-cari sambil menyentuh kacamata yang bertengger di hidungnya. Abie segera mendekat kemudian memeluk Bi Imah, sama-sama mendapatkan pelukan erat dari perempuan tua yang sudah merawat mamanya semenjak kecil tersebut. “Ah Mbak Abie sudah besar dan sangat cantik … apakah perjalanannya tadi menyenangkan Mb