Selama empat puluh hari, ibu Keke bolak balik ke rumah membantu semua pekerjaan rumah. Sebenarnya Bujang tipe laki-laki yang telaten, bahkan sudah dua Minggu si kembar dimandikan oleh Bujang, awalnya Keke merasa ngeri sendiri, Bujang terbiasa memegang kapak, alat pertukangan dan kayu, dia khawatir bayi yang masih merah itu akan remuk di tangan Bujang, tapi Bujang sangat gigih untuk belajar, karena tak mau terlalu merepotkan mertuanya. Di hari keempat puluh satu, ibu Keke tak datang lagi, menurut kebiasaan orang masyarakat, di hari keempat puluh satu itu wanita yang baru melahirkan bisa dikatan 'keras', atau sudah bisa bekerja sedikit karena darah nifas sudah selesai. Sedangkan selama empat puluh hari sebelumnya, wanita yang habis melahirkan tak boleh melakukan apa-apa, hanya menyusui anak