Sudah lebih dari satu jam aku duduk di lantai kamar mandi hotel sambil merenung. Aku baru saja pulang dari menemui Wendy. Setelah perpisahan kami secara resmi itu, aku tidak langsung pulang ke Inggris. Aku kembali ke hotel di mana Gavin dan Riko juga ada di sana. Kami masih harus berada di Paris selama beberapa hari untuk melaksanakan tugas resmi dari Morsa.
“Ga, udah dong nangisnya! Kan ini keputusan lo sendiri.” Terdengar suara Riko dari luar entah sudah ke berapa puluh kali. Nada suara geli juga masih bisa aku dengar dengan jelas. Menyebalkan sekali karena sejak tadi dua temanku itu tidak berhenti mentertawakan kegalauanku.
“Siapa yang nangis sih? Gue nggak nangis, gue Cuma butuh waktu buat berpikir.” Jawabku ketus dan gelak tawa mereka bisa aku dengar dengan jelas. Menyebalkan sekali
