Bab 23 – Kelahiran Adrian Nayel

1052 Words

Suara Tangis pertama bayi itu menggema di ruang bersalin. Alya langsung terisak, tubuhnya lemah setelah berjam-jam menahan sakit, mulai dari kontraksi dan ketika di jahit, namun matanya langsung mencari-cari sumber suara mungil yang menggema itu. Bidan mengangkat seorang bayi mungil, wajahnya merah, tangisannya terdengar sangat nyaring. “Selamat ya Bu, anaknya laki-laki, ganteng lagi,” ucap sang bidan dengan senyum hangat. karna tak kuasa Air mata Alya meleleh deras. Tubuhnya pun bergetar, bukan hanya karena lelah dan menahan rasa sakit, tapi juga karena perasaan campur aduk yang tak bisa ia kendalikan. Di antara rasa sakit, ada kebahagiaan… tapi juga ketakutan. Bayi itu, anak itu, telah dia lahirkan bukan hanya membawa kehidupan baru, tapi juga dengan rahasia yang bisa menghancurkan seg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD