Bab 24 – Kilas Balik: Awal Luka dan Godaan

1057 Words

Hujan sore itu turun deras ketika Alya menutup payungnya dan melangkah ke dalam kafe kecil di sudut jalan. Ia ingat benar, Arga duduk di sana, menatap laptopnya sambil menyeruput kopi hitam. Wajahnya menenangkan sekaligus memunculkan rasa penasaran yang sulit dijelaskan. Pertemuan pertama mereka sebenarnya biasa saja—teman kantor, saling sapa sopan. Tapi ada sesuatu di mata Arga yang selalu membuat Alya tersentak, seolah hatinya dipanggil tanpa ia sadari. Arga, dengan senyum tenang dan tatapan penuh percaya diri, berhasil menembus tembok kesepian Alya, yang selama ini hanya mengenal Bima yang dingin dan jarang memberi perhatian. Hari demi hari, interaksi mereka semakin sering. Arga selalu muncul tepat saat Alya membutuhkan bantuan, atau sekadar sekadar menanyakan kabarnya. Awalnya Alya m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD