Semilir angin berhembus pelan, membelai helai rambut Lina hingga sesekali ia mengusap wajah dan mengenyampingkan anak rambut yang lepas dari ikatan. Damar hanya bisa melirik, memperhatikan Lina dari samping. Siluet wajah Lina terlihat begitu indah dan seperti biasanya wanita itu hanya mengenakan riasan tipis dengan pewarna merah di bibir yang membuatnya selalu terlihat segar. Damar pernah memiliki wanita paling indah yang pernah ditemui dalam hidupnya. Bahkan ia pun masih mencintainya sampai hari ini. Menggelikan sekali bukan? Tapi begitulah cinta. Apapun yang berurusan dengan hati memang sulit dijelaskan menggunakan logika. "Aku masih ingat, dulu kamu sempat menangis ketika salah satu anak kucing peliharaan Lista mati. Saat itu aku menganggap kamu sangat kekanak-kanakan. Tapi, tanp