Episode 22

1376 Words

"Dimana istrimu?" Tanya Fatma. Ia menghampiri Damar yang masih terbaring diatas tempat tidurnya. "Kalian tidak pulang bersama lagi?" Tanyanya, kemudian menyibak selimut yang menutupi Damar hingga tubuhnya terlihat separuh.  "Kenapa kalian selalu bertengkar setiap kali kita selesai periksa? Tidak bisakah kalian bicara baik-baik dan mencari solusi agar cepat dapat momongan."  Damar masih belum juga memberikan respon, ia memilih diam dan menutup kedua matanya meski telinganya mendengar setiap ocehan sang Ibu. "Ibu selalu berusaha sabar. Ibu tidak pernah putus asa dan tetap berharap kalian memiliki keturunan."  Perlahan Damar membuka mata, "Kenapa hal itu tidak Ibu terapkan pada Lina? Kenapa Ibu bersikap tidak adil?" Damar bangkit dari tempat tidurnya, "Ibu selalu menyindir, dan tidak per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD