Menikah, satu kata yang mampu membuat hati Lina berdegup kencang dan mendadak tubuhnya menggigil hingga keringat dingin. Kalimat yang masih terasa begitu asing di pikirannya, bahkan tanpa sadar jika mendengar kalimat tersebut ingatannya kembali terlempar pada kejadian beberapa tahun lalu dimana ia dan Damar masih bersama. Menikah bukan hanya tentang kesedihan saja, ia pun pernah merasakan manisnya sebuah pernikahan meski pada akhirnya Lina harus menelan pil pahit perceraian. Tidak ada yang salah dalam pernikahannya, karena sejatinya menikah adalah menyatukan dua manusia berbeda dengan pemikiran yang berbeda pula. Saling melengkapi dan juga saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun sayangnya, Damar justru tidak mau menerima kekurangannya. Awalnya Lina hanya mengang