Masih Berkalut Penyesalan

1064 Words

Calvin meremas rambutnya kasar. Menatap pada berkas-berkas di depannya. Satu tahun belakangan ini, perusahaannya dalam masalah. Diambang kebangkrutan. Calvin tidak tahu harus melakukan apa mempertahankan perusahaannya. Kemana dia harus mencari dana? Dan meminta bantuan pada perusahaan lain? Calvin yang akan menangis langsung menghapus air matanya. Di depan sana, sekretaris Calvin sendiri berdiri lalu menunduk hormat. "Pak Calvin, saya mau mengatakan. Ada satu perusahaan. Yang bagi saya bisa membantu perusahaan kita." Ucap sekretaris Calvin, membuat Calvin mengerutkan keningnya. Bingung. Perusahaan yang mana? "Perusahaan yang mana? Memangnya ada perusahaan yang mau membantu kita?" Tanya Calvin. Merasa tak yakin ada yang mau menolong dirinya. "Pak, kita usaha dulu. Pemimpin perusahaanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD