"Kau bercanda, bukan?" Bianca terperangah tak percaya dan langsung mengkonfirmasi ucapan Haniel yang menyatakan secara terang-terangan jika ia mencintai putrinya padahal pria di hadapannya itu sudah memiliki istri. Di sisi lain, Haniel terdiam dengan tatapan penuh harap pada Bianca. Sungguh. ia menaruh harapan besar bahwa dengan kejujuran, sebagai ibu kandung Ariana, Bianca bisa memberinya kesempatan. "Nyonya ... maukah kau mendengar alasanku dulu? Aku berjanji kau tidak akan menyesal," pinta Haniel dengan suara pelan. "Tunggu ... apa jangan-jangan kau pria misterius yang disukai Ariana?!" Bianca kini tersentak dengan mata yang membulat sempurna. Ketakutan akan ramalan buruk tentang putrinya beberapa waktu lalu semakin menjadi-jadi. "Nyonya, aku—" "Stop!! Lebih baik kau pergi sekarang

