Dokter F*ckboy?

1229 Words

Malam itu, langit gelap seolah turut mengikuti kegelisahan dalam d*da Ariana. Mobilnya ia hentikan sembarang di pelataran rumah, tak sempat diparkir rapi dengan ban depan nyaris menabrak pot bunga besar. Namun, Ariana tak peduli. Jemarinya yang gemetar mencabut kunci kontak dengan kasar, sementara nafasnya tersengal pendek seperti baru saja berlari maraton. Pintu mobil pun dibanting. Langkahnya cepat, nyaris berlari, menghancurkan kesunyian kediaman yang biasanya damai. Kakinya menapaki tangga teras dengan berat, seolah dibebani oleh pertanyaan-pertanyaan yang menggerogoti pikirannya sejak tadi. "Benarkah apa yang disampaikan Tente Kestrel? Mama pasti memiliki alasan kuat, kan?" "Ma! Mamaaa!" Suaranya pecah, memecah kesunyian rumah megah itu. Tapi, tak ada jawaban. Hanya gema panggila

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD