Bab 172 Ancaman Bisnis

1740 Words

“Ah! Lagi-lagi aku difitnah. Ya Allah, kapan calon istriku percaya kalau aku benar-benar tulus memuji dia?” erang Farlan dramatis, membuat Jenia tergelak. “Kamu kayaknya udah ketularan dramatisnya Adera, deh..” ujar Jenia setelah tawanya reda. “Ketularan gimana? Wong dia berkeras nggak mau jadi cowok bucin,” “Alaaa.. Mulutnya aja ngomong gitu. Kemarin aja ada temennya bilang dia setiap pulang kuliah selalu ditungguin cewek,” “Oh, kali aja ceweknya yang bucin, sayang,” “Hemm, belain terus.” Farlan tertawa. “Tapi dia sayang banget ma kakaknya yang cantik ini. Tadi sampe pesan, titip mbak Jen, tolong jagain.” Jenia terdiam mendengarnya. Dia terharu adik laki-lakinya se perhatian itu. “Udah, pagi-pagi jangan mellow.” Farlan menjawil dagu kekasihnya. “Aku udah nungguin kamu dari tadi, k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD