Lyora menarik napas panjang, matanya menyala dengan semangat. “Mas… ini bukan hanya soal bisnis. Ini tentang reputasi kita, tentang apa yang sudah kita bangun bertahun-tahun. Kita nggak boleh kalah, bukan hanya soal modal, tapi karena kita punya strategi bisnis yang dijalankan dengan hati.” Lyora terhenti sejenak, membasahi tenggorokannya. Dia lalu melanjutkan dengan nada tegas yang sama, “Itu semua yang memampukan kamu dan papa bisa memulai bisnis ini dari nol hingga bisa seperti sekarang. Semangat itulah yang memotivasiku untuk meneruskan pengembangan Dirgantara Group. Kamu dan papa inspirasiku, Mas,” Wira tersenyum tipis, menatap istrinya yang selalu mampu memberinya semangat. “Kamu juga inspirasi bagiku, Eneng. Dan aku senang punya kamu di sisiku, Ly. Bukan hanya sebagai partner hid

