Bab 165 Godaan di Pagi Hari

1866 Words

Lyora tersenyum samar, matanya terpejam. Ia tahu, malam itu bukan sekadar pelepasan hasrat—tetapi bukti cinta yang semakin dalam, yang membuatnya merasa dimiliki seutuhnya. Lama setelah itu, mereka masih terbaring berdampingan. Lyora bersandar di d@da Wira, sementara Wira mengusap perut istrinya dengan penuh kasih. “Terima kasih, Mas,” bisik Lyora lirih. “Untuk apa?” “Untuk membuatku merasa jadi wanita paling beruntung di dunia.” Wira mengecup kening Lyora sekali lagi. “Kamu memang wanita paling beruntung, karena kamu punya aku. Tapi aku juga pria paling beruntung, karena aku punya kamu… dan sebentar lagi, kita punya buah hati.” Dalam pelukan itu, Lyora akhirnya terlelap dengan senyum di wajahnya, sementara Wira tetap terjaga sejenak, menatap istrinya yang tidur damai. Malam itu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD