Chapter 39

1061 Words

Felica membuka kedua matanya, entah sudah berapa hari ia tidak sadarkan diri. Ia bermimpi panjang bertemu dengan mereka yang sudah mati, menyedihkan rasanya saat berpisah dan ia kembali hidup sendiri. Air matanya menetes, rasanya menyakitkan saat sadar tidak ada satu orang pun yang berada di sisinya. Felica mencoba menggerakkan tangannya yang masih terasa lemas dan begitu kaku, rasa nyeri kembali menjalar ke seluruh tubuh, bahkan ia tidak bisa mengeluarkan suaranya. 'Ada apa dengan suaraku?'  Sia-sia, tidak ada suara yang keluar dari bibirnya. Felica merasa tempatnya berbaring sedikit bergerak, ia sedikit terkejut saat melihat ular besar menatapnya dari atas. "Felica, akhirnya kau sadar." White mendesis dan Varsa tidak mengerti apa yang dikatakan White. Felica memejamkan kedua matanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD