Perbincangan Dengan Ster

1355 Words
Sebenarnya saat itu Ster sedang melatih semua muridnya termasuk Ben, tapi entah apa yang Ster pikirkan karena Ster bicara jika dirinya ingin bertanya sesuatu kepada Ben, yang tentu saja Ben langsung saja mengatakan jika dirinya tidak keberatan mengenai pertanyaan yang akan Ster tanyakan padanya hingga yang dilakukan Ben saat itu tentu saja berdiam diri saja mendengarkan apa yang Ben ingin tanyakan. "Bagaimana dengan kuliah mu Ben? itu yang ingin aku tanyakan padaku, dan maksudku bagaimana adalah apa kau memiliki beban untuk membayar biaya kuliahmu atau yang lainnya?" tanya Ster. "Mengenai itu, sepertinya tidak ada masalah yang aku hadapi guru dan mengenai pembayaran biaya kuliah itu aku masih bisa menutupinya dengan pekerjaan sampingan yang cukup sering aku dapatkan," jawab Ben. "Ya syukurlah jika kau memang masih sering dan memang masih rutin menerima job tambahan, hanya saja aku sedikit merasa ingin bertanya padamu Ben. Aku perhatikan kau sekarang jarang keluar ketika sudah ada di perguruan ini? tidak seperti kau yang dulu, biasanya kau ijin keluar untuk mengerjakan pekerjaan yang kau dapatkan? tapi belakang ini aku perhatikan kau tak terlalu sering melakukan itu, bukannya kau masih rutin memiliki dan mendapatkan pekerjaan sampingan Ben? tapi kenapa kau sepertinya santai, dan berada lebih lama dari biasanya di dalam perguruan? kau tak bohong kepadaku kan Ben?" tanya Ster, sedikit memojokkan Ben saat itu dengan pertanyaannya.. "Oh mengenai itu tentu saja aku tak berbohong padamu guru, dan aku memang belakangan ini cukup menghabiskan waktu yang lebih dari biasanya di dalam perguruan, jadinya mobilitas ku diluar ruangan berkurang. Tapi semua itu tentu saja tak menunjukan jika aku berbohong padamu guru, karena pekerjaan yang aku biasa kerjakan bisa aku selesaikan di laptopku, tentu saja yang aku lakukan sekarang lebih menghabiskan waktuku bekerja di dalam perguruan dan ketika aku menyelesaikan tugasku, caranya tentu saja langsung menghampirinya ketika aku pulang kuliah guru," jawab Ben, meskipun saat itu yang katakan oleh Ben tak benar. Sebenarnya Ben berbohong kepada Ster ketika menjawab pertanyaan saat itu, karena hal yang sekarang sebenarnya terjadi adalah Ben benar-benar sedang merasa kesulitan finansial tapi Ben menyembunyikan hal tersebut dari Ster karena tak ingin masalah pribadinya diketahui orang lain, termasuk Ster meskipun Ster bertanya. Hingga karena Ben merasa tak ingin masalah pribadinya diketahui oleh orang lain Ben pun hanya menjawab perkataan Ster dengan berbohong saja. "Oh seperti itukah? pantas saja jika itu yang terjadi belakang ini kau memang jarang aku lihat keluar dari perguruan ini, sepertinya kau anak yang sangat rajin Ben hingga dengan mudah kau bisa mendapatkan pekerjaan sampingan yang tentu saja membuatmu tidak kekurangan finansial untuk kau bekerja. Syukurlah jika kau memang tak mengalami masalah apapun termasuk finansial, tadinya aku khawatir mengenai itu tapi karena kau bicara seperti itu tentu saja aku merasa lega dengan apa yang kau katakan. Tapi meskipun begitu karena aku sudah terlanjur kemari dan bertanya mengenai hal ini, aku tentu saja akan tetap bicara jika kau membutuhkan sesuatu atau pertolongan jangan sungkan bicara padaku, aku akan coba untuk membantumu Ben," ujar Ster. "Ya aku baik-baik saja guru, tapi kau tak usah khawatir seperti itu karena aku bisa menjaga dan mengurus hidupku dengan baik, tenang saja guru hehe. Tapi meskipun begitu tentu saja aku merasa sangat berterima kasih kepadamu guru, terima kasih karena kau bicara seperti ini yang membuatku tentu saja merasa sangat senang karena seorang guru bisa sampai bersimpati seperti ini padaku," jawab Ben, berterima kasih. "Ya tentu sama-sama Ben, kau tak usah merasa sungkan atau tak enak karena apa yang aku lakukan ini, karena hasil dari sikapmu juga yang begitu sangat sudah bisa aku terima dengan baik dan memang sangat aku apresiasi, jadinya sekarang tentu saja aku merasa sangat senang hati untuk membantu mu Ben. Sekali lagi jika kau memang sedang membutuhkan bantuan jangan sampai kau merasa canggung untuk menceritakan semuanya padaku, jika bisa aku tentu saja akan mencoba menolongmu," ujar Ster. "Ya baiklah guru, aku akan ingat itu. Aku sangat berterima kasih dengan apa yang kau katakan guru, aku merasa sangat senang. Terima kasih," jawab Ben. "Baiklah sekarang apa kau tak pergi ke kampus Ben?" tanya Ster. "Tidak guru, inikan hari libur tentu saja aku tidak berangkat ke kampus sekarang," jawab Ben. "Oh benarkah? hahaha maklum aku sudah tua jadinya lupa jika ternyata sekarang adalah hari libur. Yasudah sekarang, ayo ikuti aku dan kita kembali saja untuk berlatih Ben," ujar Ster. "Ya tentu guru," jawab Ben, mengikuti Ster yang saat itu langsung saja pergi menghampiri semua muridnya yang sedang terus melakukan pemanasan di lapangan yang ada di halaman rumah perguruan Ster. Ben yang saat itu mencoba untuk kembali relaks berlatih tak memikirkan apapun, kecuali memikirkan mengenai Ster yang saat itu Ben rasa sedang memiliki sebuah pikiran, dan sebuah feeling mengenai Ben yang sebenarnya sekarang memang sedang memiliki sebuah permasalahan, dan permasalahan yang Ben sedang hadapi sekarang memang permasalahan mengenai finansial yang sedang memiliki penurunan karena jujur saja pekerjaan sampingan yang biasa Ben dapatkan sejujurnya sedang tidak baik, dikarenakan tak banyak pekerjaan sampingan yang Ben dapatkan saat itu, sehingga sebenarnya Ben sekarang memang sedang berpikir keras apa yang sebaiknya dirinya lakukan agar bisa menghasilkan uang kembali dengan menggunakan skill yang dimilikinya saat itu. "Baiklah, sepertinya latihan kita hari ini sudah cukup. Kalian semua bisa meninggalkan tempat ini sekarang lalu kita akan lanjutkan latihan kita esok pagi, siang, dan kalian bisa mengikuti kegiatan latihan sore jika kalian inginkan seperti biasa," ujar Ster, menghentikan latihan yang sedang berlangsung saat itu. "Sial guru," jawab semua murid yang ada disana saat itu. "Ben, kau akan melakukan sesuatu sekarang? apa mungkin kau memiliki sebuah pekerjaan yang harus kau lakukan sekarang?" tanya Ster. "Tidak guru, sepertinya sekarang aku juga beristirahat dulu dari pekerjaan ku, dan munhkin akan melakukan hal lain saja dulu," jawab Ben. "Melakukan hal lain? hal lain apa yang kau maksudkan Ben? apa ada sesuatu yang sedang kau lakukan yang menjadi kesibukanmu sekarang?" tanya Ster lagi. "Tidak guru sebenarnya bukan kegiatan yang mendesak, tapi aku memang sedang melakukan sesuatu yang mungkin bisa aku manfaatkan atau mungkin lakukan di hari kedepannya. Simpelnya sekarang aku sedang berlatih sesuatu guru skillku yang lain, barang kali aku membutuhkannya di lain hari kan guru," ujar Ben. "Wow seperti itukah? bagus Ben kau anak yang benar-benar rajin. Baiklah jika seperti itu, kau bisa langsung melakukan itu sekarang Ben, semoga apa yang kau lakukan bisa dengan mudah kau kuasai agar mata pencaharian mu bisa lebih bertambah dan mudah," ujar Ster menyemangati Ben. "Ya terima kasih guru. Aku pergi sekarang," Jawab Ben. "maaf guru aku benar-benar tak bisa mengatakan hal yang sebenarnya karena aku tak ingin aku menjadi beban untuk mu," ujar Ben dalam hati, sambil pergi. "Aku benar-benar merasa yakin jika ada yang sedang kau pikirkan Ben, dan yang kau pikirkan sekarang adalah sebuah masalah, sebuah masalah yang cukup membuatmu terbebani Ben," ujar Ster dalam hati. Malam itupun Ben langsung saja mencoba untuk mencari sebuah pekerjaan yang mungkin saja dia bisa lakukan di laptopnya, tentu saja Ben mencari pekerjaan tersebut di beberapa situs yang dirinya bisa kunjungi di laptopnya saat itu. Tapi ketika Ben mencoba terus saja mencari pekerjaan yang sedang dirinya inginkan Ben tak beruntung, hingga yang dilakukan Ben saat itu hanya mendalami saja ilmu yang dirinya ingin dalami, dan ilmu tersebut adalah mengenai seorang hakim, dan sebuah 'KEADILAN' yang tentu saja bersangkutan dengan jurusan kuliah yang dirinya ambil yaitu hukum. "Keadilan? aku benar-benar terobsesi dengan keadilan yang begitu sangat sudah hilang tak pernah kembali aku lihat, kebanyakan orang dimana pun itu tak ada yang terlihat bisa adil termasuk di kampus tempatku belajar. Aku benar-benar sangat ingin menguasai ilmu mengenai keadilan dan sangat ingin mengedepankan keadilan ini. Ya inilah tujuan utamaku mengambil jurusan hukum, ingin mengedepankan keadilan dimanapun," ujar Ben, dengan sangat yakin. Hingga yang dilakukan Ben saat itu tentu saja membaca artikel mengenai kasus-kasus yang pernah terjadi dimanapun tanpa adanya keadilan, tentu saja untuk menelitinya dan berusaha untuk memikirkan hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan kasus tersebut, meskipun itu hanya sebuah pikiran Ben saja tanpa bisa Ben ikut mengadili kasus tersebut karena kasus itu yang sudah terjadi sebelumnya, dan yang dilakukan Ben saat itu hanya mencoba memahami kasus tersebut saja, belajar mengenai keadilan yang tentu saja bisa membuat dirinya mengalami gambaran dari sebuah kasus dan gambaran mengenai apa yang harus dirinya lakukan dengan mengedepankan keadilan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD