Bab 43. Menunggu Pengakuan

1470 Words

Ceklek. Terdengar suara bunyi pintu yang dibuka dari arah depan. Tentu saja suara itu langsung membuat atensi semua orang jadi tertuju ke sana. Tanpa sadar ketiga orang yang sedang duduk di ruang tengah itu menjulurkan leher mereka untuk berusaha melihat ke arah ruang tamu. Devan yang kebetulan duduk berhadapan dengan pintu depan segera memiringkan sedikit badannya untuk bisa melihat ke arah depan dengan lebih leluasa. Pintu depan itu masih terbuka sedikit dan belum menampakkan siapa orang yang ada di balik pintu. “Siapa itu?” Panggil Devan sedikit keras agar orang yang di balik pintu bisa segera masuk. “Siapa Devan?” tanya Utami yang kemudian ikut menoleh ke belakang. “Gak tahu Ma, Kinan kayaknya,” ucap Devan sambil menanti orang tersebut masuk ke dalam rumahnya. Pintu depan terbuka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD