“Lho, Lina mana?” Rara celingukan mencari. Siapa tahu perempuan itu -ibu kandung Brian- itu berjalan di belakang Jason. Sayangnya, dia tidak ada. “Darahnya masih diambil.” Jason menghela nafas, lalu duduk di dekat orang tuanya sambil menyandarkan punggungnya ke belakang. Wajahnya kusut dan tampak lesu. “Terus, kenapa kamu sudah di sini? Darahmu sudah diambil? Cepat sekali.” Indra menatap Jason dengan satu alis terangkat. “Tidak, mereka tidak mengambil darahku. Tidak cocok dengan Brian,” jawabnya lirih, lalu tertawa miris. “Padahal kondisinya masih belum begitu baik. Tapi dia maksa untuk donor.” Rara terdiam. Dia menatap Jason sebentar, lalu memalingkan wajahnya. “Ya, dia ‘kan, ibunya. Wajar kalau berkorban untuk anaknya.” “Apa kata perawat? Lina masih bisa mendonorkan darahnya?” Indra