“Indra, lama tidak bertemu.” Adam mendekat dengan senyum lebar dan tangan terentang. Pagi ini, mereka bertemu di lapangan golf. Adam sengaja mengundang papa Jason dan beberapa temannya. Indra tersenyum tidak kalah lebar. “Dam, apa kabar? Sudah cukup lama ya.” Kedua teman lama itu berpelukan sesaat sambil menepuk punggung, seperti salam hangat ala cowok-cowok keren. “Ya, begitulah. Pekerjaan. Pasar sekarang sudah berubah. Tidak seperti dulu. Kamu enak, sudah ada yang menggantikan posisimu. Sedangkan aku? Jason benar-benar mewarisi kecerdikanmu,” puji Adam. “Apa yang kamu katakan? Michelle sendiri tidak kalah meskipun wanita. Itu berarti, kamu lebih beruntung.” Mereka berdua pun tertawa. “Ini, omong-omong, yang lain mana?” Indra mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan satupun te