Iklima enggak tahu kenapa Furqon berubah. Tapi serius, ia enggak peduli. Ia juga enggak tahu kenapa laki laki itu duduk di dekat nya. Mungkin karena enggak ada meja lain yang sedang kosong saat ini. Karena sambel sudah diberikan oleh Bayan, maka Iklima pun mulai menikmati makan siangnya, dengan sesekali melirik pada Furqon yang sedang berada di sampingnya itu. Ingin sekali Iklima menawari Furqon sambel, namun laki laki itu tetap memilih diam dan seolah tidak mengenal dirinya. "Eh, pulang kerja mau ke mana? aku mau ke rumah sakit, nengok Arkan." ujar Bayan. Arkan sedang berada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan. "Oh, aku juga mau ke sana, tapi sama Akhtar, mungkin." ujar Iklima. "Oh, baiklah. Kalau begitu. Enggak bisa jauh dari Akhtar kamu, ya." sinis Bayan. "Iya, dong, cinta