Chapter 22

1110 Words

Masih sibuk dengan aktivitas bekerja di Kafe Madura. Fera duduk memijatkan kedua kakinya karena merasa pegal baru juga pertama kerja sudah harus bermanja-manja. Di dapur memasak terdengar keributan bahan mereka kurang karena masak untuk sajian makanan spesial belum pada datang semua. Apalagi para pelanggan setempat sudah menunggu dari tadi. Hardi sibuk meminta waktu untuk yang menunggu lebih bersabar lagi. Sementara Lisa juga sama hal membuat minuman dan kasir juga. Karyawan di Kafe Madura memang tidak banyak dipekerjakan. Fera mulai kepo memasuki dapur tersebut. Walau ia tidak pernah melakukan hal seperti ini. Daripada para pelanggan pada lari karena Kafe tidak profesional. Ia rela menjadi jasa membeli bahan makanan. "Ada apa?" Fera bertanya, juru masak yang ricuh terdiam setelah mende

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD