Luke Atau Nelson!

1783 Words

Pagi itu, udara segar menyelinap masuk melalui celah jendela, membawa serta aroma embun pagi yang masih menempel pada daun-daun yang berkilauan diterpa cahaya matahari. Kamar Nelson dipenuhi dengan cahaya lembut yang menerangi setiap sudut, menciptakan suasana hangat dan tenteram. Nurani melangkah masuk, membawa nampan berisi sarapan yang disiapkannya dengan penuh kasih sayang. Namun, saat melihat Nelson di depan cermin, tengah mengenakan kemeja putih yang begitu rapi, hatinya langsung dihantui oleh kebingungan yang memporakporandakan kedamaiannya. "Selamat pagi, Tuan," ucapnya dengan suara yang hampir berbisik, terperangkap dalam kebimbangan yang tak bisa ia abaikan. Nelson berbalik, menatapnya dengan senyum yang memancarkan ketenangan, seolah pagi itu tak membawa beban apapun. "Selama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD