Dilema Nurani!

1447 Words

Maaf, saya akan mengoreksi dan memperbaiki. Ketika Nurani berbalik menuju kulkas, ia memegang dadanya yang terasa sesak. Ada ketakutan yang menusuk, tapi juga debaran yang tak biasa, seperti serangan panik yang tiba-tiba. Luke hampir menyentuh bibirnya—sesuatu yang tak pernah terbayangkan olehnya, sesuatu yang tak boleh terjadi. Tangannya yang gemetar menggambarkan betapa genting situasi itu; dia tahu, jika dia membiarkan dirinya terbuai, segalanya akan berantakan. Saat tangannya meraih jus di dalam kulkas, Nurani berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Dia harus ingat bahwa pria yang hampir saja membuatnya kehilangan akal bukanlah Nelson, pria yang selalu ada di pikirannya. Luke adalah orang yang berbeda, seseorang yang harus dia jaga jarak. "Sepertinya aku ini bodoh...," bisik Nuran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD