2. ide gila Naya

1008 Words
" Memangnya apa yang harus aku lakukan? "Tanya Shena dengan sejuta penasaran, karena Shena dapat melihat wajah misterius Naya. "Kamu harus bertindak, dan kamu harus membalas Vian!" Ujar Naya yang masih terus menatap lurus ke depan. "Caranya?" Tanya Shena penuh selidik "Dengan cara elegan. Dan aku tahu apa yang harus kamu lakukan." Ujar Naya lagi "Katakan saja apa yang harus aku lakukan!" Ujar Shena tidak sabaran "Kamu harus mengikuti jejak ku." Ujar Naya tanpa membalas tatapan Shena. Mata Shena langsung melotot sempurna, saat mendengar ucapan Naya. Bukan Shena tidak mengerti dengan maksud perkataan Naya, Shena sangat paham arti dari kalimat Naya tadi. "Lo mau ngajarin aku sesat kayak hidup Lo?" Tanya Shena tidak percaya "Oh, Bestie! Aku tidak peduli mau ajaranku sesat atau bagaimana. Yang jelas, aku mau kamu terbebas dari Vian, dan aku juga mau kamu membalas perlakuan Vian. Kamu hanya perlu melakukan sedikit saja, aku percaya Vian akan menyesal karena telah menyakitimu." Ujar Naya yang membuat Shena tidak percaya "Ide kamu bukan elegan Nay, sesat tau gak!" Ketus Shena yang langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang Naya. "Ya terserahlah. Pokoknya kamu harus nurut sama aku." Ujar Naya tidak peduli, memaksa agar Shena menuruti ide gila "Entar deh, aku pikir-pikir dulu." Ujar Shena pelan, masih merasa ragu dengan ide sahabat nya itu. "Aku tahu kamu pasti ragu dengan ideku, Shena. Tapi percayalah, ideku tidak buruk, dan ideku akan mengantarmu kebahagiaan yang belum pernah kamu dapatkan sebelumnya. Ingat, kamu dengan Vian Itu bukan lagi pengantin baru, kamu sudah lama menikah dengan dia, namun kamu tidak mendapat kebahagiaan apapun dari pernikahanmu dengan Vian. Dan justru menurutku, pernikahanmu dengan Vian adalah suatu keburukan dalam hidupmu. "Ujar Naya membuat Shena tidak terima dengan perkataan Naya, sang sahabat. " Sudahlah Nay, tahu apa sih kamu kebahagiaan aku mengenai rumah tanggaku. "Ujar Shena dengan nada pelannya, merasa ragu dengan ucapannya sendiri, dan membenarkan perkataan Naya, yang nyatanya memang dirinya tidak pernah mendapat kebahagiaan dari pernikahannya dengan Vian, melainkan adalah rasa sakit hati yang selalu Shena dapatkan karena setiap hari Vian selalu membawa wanita ke rumah tanpa menghiraukan perasaannya. "Apa sih yang membuat kamu ragu untuk menuruti ideku? Apa kamu masih berharap untuk mendapatkan cinta dari suamimu, atau kamu ragu karena takut orang yang akan menyewa jasamu adalah pria tua bangka? "Tanya Naya Yang penasaran dengan alasan Shena, yang merasa ragu dengan ide yang menurut dirinya sudah sempurna. "Aku tidak tahu Nay. Yang jelas, aku berat untuk mengikuti ide gila mu itu." Jawab Shena yang langsung disambut dengan tawa kencang oleh Naya. "Shena, Shena! Hempaskan prinsip mu, untuk tidak menodai sebuah pernikahan. Ingat, prinsipmu itu pantas untuk seorang suami yang menghargai sebuah pernikahan, bukan mengotori ikatan pernikahan, dengan menggonta-ganti wanita sebagai mainan, bahkan suamimu dengan terang-terangan menunjukkan bagaimana hebatnya dia dalam mendapatkan seorang j4lang!" Ujar Naya dengan lantangnya, membuat Shena langsung menjatuhkan air Matanya, karena merasa kesabaran nya selama beberapa bulan ini sia-sia. "Shena. Kita menjalin persahabatan tidak hanya satu atau dua bulan saja, kita bersahabat sejak kita masih sama-sama berada di bangku SD. Aku tanyakan sama kamu, apa selama kita bersahabat aku pernah menjerumuskan kamu ke dalam lubang kesalahan, atau aku pernah menjerumuskan mu ke dalam masalah besar yang akan menyulitkan hidupmu, tidak bukan? Jadi tolong, tolong ikuti semua ideku ini, karena aku ingin kamu bahagia. Aku tahu, ideku ini memanglah sesat, memanglah salah, dan bahkan kalau orang yang tidak mengerti dengan gimana kedepannya, mereka akan menganggap aku telah menjerumuskan mu ke dalam lubang kesalahan besar. Tapi percayalah, aku melakukan semua ini demi kebahagiaanmu, aku akan menjamin kebahagiaanmu ke depannya, dan bahkan kebahagiaanku yang akan menjadi jaminannya, kalau sampai kamu tidak mendapatkan kebahagiaan seperti yang kamu inginkan setelah mengikuti ide aku. Aku pastikan kamu akan bahagia, dan kamu akan berhutang Budi sama aku, kalau memang kamu merasa bahagia karena telah mengikuti ide gila ku ini." Ujar Naya dengan penuh kesungguhan, membuat Shena langsung memeluk Naya dengan begitu eratnya, karena memang sebenarnya selama dirinya mengenal Naya, Naya selalu berusaha untuk yang terbaik, dan selalu menjadi orang yang pertama yang akan membuat dirinya merasa bahagia. Bagi Shena, Naya jauh lebih dari kata sahabat, bahkan saudara pun mungkin tidak akan sebaik Naya, yang selalu mengedepankan kebahagiaan dirinya. "Kamu percaya kan sama aku?" Tanya Naya dengan wajah sedihnya "Aku percaya, Nay. Aku tidak pernah meragukan kamu, aku tidak pernah menyalahkan kamu, semua yang kamu lakukan terhadapku, aku tau itu yang terbaik. Tapi, entahlah, kenapa aku jadi sebodoh ini, yang tidak pernah melihat ketulusan dan pengorbanan kamu dalam berusaha untuk membahagiakan aku." Ujar Shena sambil menangis dalam pelukan Naya. "Inilah alasannya, kenapa aku ingin kamu mengikuti ide gilaku. Itu karena aku tidak terima kamu selalu dipermainkan oleh Vian. Jujur saja, aku ingin kamu segera mengakhiri pernikahan kamu dengan Vian, bagiku, kamu terlalu baik dan sangat disayangkan harus mendapat suami sebejat Vian!" Ujar Naya dengan penuh emosi, karena Shena selalu membela dan selalu berusaha untuk tetap mempertahankan pernikahan nya dengan Vian. "Aku tidak bisa melakukan semua itu, karena aku masih berharap mas Vian akan membuka mata hatinya Nya. Aku yakin, aku yakin Vian pasti bisa berubah." Ujar Shena yang masih berusaha mencoba untuk menolak ide Naya. Naya yang mendengar ucapan Shena yang tidak pernah berubah sejak dulu, langsung menghembuskan nafasnya kasar. "Shena. Shena dengarkan aku baik-baik. Jangan kebanyakan nonton drama, yang awalnya sedih dan diakhiri dengan kebahagiaan yang singkat. Semua itu hanya berlaku di dunia hiburan, hanya akting, hanya drama, kamu sadar itu gak sih. Semua yang ada dalam bayangan kamu, tidak akan sama dengan dunia nyata yang saat ini kamu hadapi. Jadi kamu jangan bermimpi Vian akan berubah karena melihat besarnya kesabaran kamu. Kalau memang kamu masih gigih untuk tetap menunggu cinta Vian, its oke, aku yang akan menyerah, dan aku tidak akan lagi memintamu untuk mengikuti semua saran dari aku. Tapi ingat, meski aku tidak lagi memberikan kamu saran atau apapun, bukan berarti aku sudah tidak peduli akan kebahagiaan sahabat ku, tapi aku hanya ingin menghargai keputusan kamu." Ujar Naya dengan penuh ketegasan membuat Shena langsung menghentikan tangisnya, dan mengusap air matanya dengan kasar. "Baiklah. Aku akan mengambil keputusan tegas kali ini, keputusan yang akan membuatku bahagia kedepannya."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD