Sheena sendiri yang ditinggal sendirian oleh sahabatnya, langsung merutuki Naya dan bahkan mengumpat Naya hingga berulang kali, karena kesal.
"Tau apa resikonya menjadi sugar baby? "Tanya Abizar setelah duduk di kursi tepat didepan Shena
"Ti-tidak!" Jawab Sheena terbata, sambil menggelengkan kepalanya cepat, serta mata yang terus memandang Abizar.
"Aku rasa, sebelum kamu melangkah lebih jauh lagi, sebaiknya kamu tanyakan terlebih dahulu pada sahabatmu, apa saja tugas-tugas dan apa saja kebiasaan sugar baby kepada sugar daddy-nya! "Ujar Abizar yang sudah membalas tatapan Sheena.
" Memangnya apa tugas sugar baby kepada sugar Daddy-nya, dan apa kebiasaan sugar Baby kepada sugar Daddy-nya? "Tanya Sheena penasaran karena memang sebelumnya, Sheena sendiri belum menanyakan hal tersebut kepada sang sahabat yang mengajak dirinya agar mengikuti jejaknya. Naya sendiri juga tidak menceritakan apa saja tugas sugar baby kepada sugar Daddy nya dan apa saja kebiasaan sugar Baby kepada sugar Daddy-nya. Jadi wajar saja, kalau pertanyaan tersebut Sheena kembalikan kepada Abizar, karena Sheena juga tidak mungkin harus bertanya dulu kepada Naya yang sudah tidak ada bersamanya. Sheena sudah tahu dan sudah paham bagaimana kebiasaan Naya kalau sudah berpisah dengan dirinya, dan bersama dengan sugar daddy-nya, yaitu tidak bisa diganggu dan tidak bisa dihubungi. Itulah kebiasaan Naya kalau sudah bertemu dengan sugar Daddy-nya.
" Apa pertanyaanku harus aku jawab sendiri? "Tanya Abizar dengan nada datarnya
" Kalau Anda tidak bisa menjawab pertanyaan anda sendiri, lalu bagaimana bisa saya menjawab pertanyaan Anda sedangkan saya sendiri juga tidak tahu apa jawabannya?" Tanya Sheena dengan polosnya, membuat Abi langsung mendengus kesal, dan bahkan terselip di hatinya umpatan kasar untuk Bagas.
"Sial! Kenapa Bagas memberiku wanita sepolos ini, dan bahkan tugas dan kebiasaan sugar Baby kepada sugar Daddy nya saja tidak tahu. Apa iya, wanita di depanku ini masih di bawah umur, aku rasa tidak mungkin. "Gumam Abi dalam hati, karena merasa tidak percaya dengan Bagas, yang memilih wanita polos untuk dijadikan sugar baby-nya.
" Tunggu sebentar! "Ujar Abi, Seraya mengeluarkan ponselnya dari jas mahalnya.
Tut Tut Tut
"Aku tidak peduli apa aku mengganggumu atau tidak. Yang jelas aku benar-benar akan mengutuk kamu saat ini juga, karena kamu salah memberikan tipe wanita untukku. Bukankah kamu sudah tahu, bahwa aku tidak suka tipe wanita bocil, apalagi wanita polos seperti wanita di depanku saat ini. "Ujar Abi setelah panggilannya diterima oleh yang Abi tuju. Sheena sendiri yang mendengar ucapan kesal Abi, langsung tersenyum kecut, bersamaan dengan perasaan khawatir, takut pria di depannya itu tidak bisa menjadikan dirinya sebagai sugar baby. Padahal, Sheena sendiri sudah merasa nyaman, namun bukan merasa nyaman karena mencintai, melainkan merasa nyaman karena pria yang akan menjadikan dirinya sugar Baby sesuai dengan keinginannya. Sheena langsung menggigit jarinya dengan perasaan khawatir, saat melihat Abi benar-benar tidak berselera pada dirinya.
"Tuan tidak perlu khawatir, Saya akan belajar dan saya tidak akan menjadi wanita polos seperti yang tuan harapkan, karena saya tidak akan membuat Tuan kecewa pada saya. "Ujar Sheena tiba-tiba, membuat Abi langsung menekan tombol merah tanda panggilan diakhiri.
"Apa kamu bilang tadi, kamu ingin belajar menjadi wanita yang agresif, atau lebih dewasa, atau lebih dikenalnya tidak ingin menjadi wanita polos seperti saat ini? "Tanya Abi, yang langsung mendapat anggukan cepat oleh Sheena.
"Benar, Tuan. Saya akan melakukan sesuai dengan yang anda inginkan. Saya akan mencari tahu sendiri, dan akan belajar, apa tugas sugar baby kepada sugar Daddy nya, dan apa kebiasaan sugar baby kepada sugar daddy-nya. Jadi anda tidak perlu khawatir kan itu. "Ujar Sheena berharap Abi langsung menyetujui dan langsung menjadikan dirinya sebagai sugar baby-nya. Sheena benar-benar takut, kalau sampai Sheena gagal menjadikan pria tampan di depannya itu sebagai sugar daddy-nya, karena Sheena takut kalau sampai Sheena harus mencari sugar Daddy lain, Sheena akan mendapatkan sugar Daddy yang lebih buruk, yang artinya lebih tua, jelek, ataupun gendut. Karena Sheena tidak mau hal itu terjadi, jadi Sheena akan memantapkan dan akan membuat pria tampan di depannya itu yakin bahwa dirinya bisa menjadi Wanita impian pria di depannya itu, yang akan menjadikan dirinya sebagai sugar Baby.
"Tapi aku tidak suka wanita yang masih baru belajar, yang artinya hanya membuang-buang waktuku saja. "Ujar Abi, membuat Sheena merasa kesal sendiri.
" Tuan tidak perlu khawatir, sekalipun saya masih belajar, saya yakin waktu anda tidak akan terbuang sia-sia. "Ujar Sheena yang tidak putus asa untuk tetap meyakinkan Abi.
"Apa jaminannya?" Tanya Abi lagi, membuat telinga Abi langsung mendengar Sheena menghela nafas nya kasar.
" Kalau memang saya tidak bisa menjadi wanita yang sesuai dengan impian atau selera anda, maka saya akan mengabdikan diri saya sebagai pembantu, atau babu Anda. "Ujar Sheena seadanya, membuat Abi hampir saja meledakkan tawa kencangnya.
"Baiklah. Tidak ada salahnya untuk mencoba. Tapi ingat, kalau sampai kamu gagal, maka terima akibatnya. Dan aku rasa, hukumanmu harus ditambah. Jadi hukumanmu tidak hanya menjadi babu, Tapi ada tambahan khusus dariku. "Abi, membuat Sheena sedikit merasa risau, takut Abi akan melakukan sesuatu yang diluar perkiraannya. Namun meski begitu, Sheena masih tetap menganggukkan kepalanya, artinya menyetujui ucapan Abi, karena saat ini, Sheena hanya ingin membalaskan rasa sakit hatinya pada Vian, sang suami.
"Aku butuh jawaban. Bukan sebuah anggukan seperti ini. "Ujar Abi dengan nada datarnya, pembuat Sheena langsung memutar bola matanya jengah.
" Padahal aku baru bertemu dengannya saat ini, tapi kenapa dia selalu membuatku kesal seperti ini. "Ujar Sheena dalam hati, namun wajahnya tetap memperlihatkan senyum termanisnya.
"Baiklah. Akan aku turuti semua perkataan Tuan Abi." Ujar Sheena, mengikuti perkataan Abi, bahwa Sheena menyetujui perkataan Abi dengan sebuah kata-kata.
"Bagus. "Ujar Abi yang merasa puas dengan jawaban Sheena. Sheena langsung tersenyum senang, saat Shena mendengar perkataan mantap Abi, serta reaksi Abi yang terlihat tidak begitu keberatan untuk menjadikan dirinya sebagai sugar baby-nya.
"Tapi kamu jangan senang dulu, aku masih butuh pembuktian darimu, bahwa kamu tidak akan membuatku membuang-buang waktuku saja. "Ujar Abi yang langsung meredupkan senyum manis Shena.
"Ma-maksud Tuan? "Tanya Sheena terbata
"Bukankah kamu tadi bilang akan belajar agar tidak menjadi wanita polos? "Tanya Abi sambil memicingkan matanya menatap Sheena
"Tapi, tidak harus sekarang kan?"tanya Sheena yang masih dengan suara terbata-bata, karena saat ini hatinya mulai dag dig dug takut Abi akan meminta pembuktian saat ini juga.
" Kalau bukan saat ini, lalu harus menunggu kapan? Kamu tahu kan, aku tidak suka membuang-buang waktuku Lebih cepat lebih baik. Sekarang! "Ujar Abi, yang berhasil membuat jantung Sheena seketika berhenti berdetak, karena jawaban Abi sangat sesuai dengan apa yang Sheena takutkan saat ini.