Mey membuka mata. Fardan masih memeluknya. Aroma tubuh Fardan membuat Mey malas melepaskan pelukan Fardan. Mey menatap wajah Fardan. Wajah Fardan bagi Mey sempurna. Punya wibawa dan karisma. Dahinya lebar, alisnya hitam tebal, hidungnya mancung, bibirnya merah. Mey yakin Fardan tidak merokok. Karena tidak ada mencium aroma rokok dari mulutnya. Ciuman Fardan selalu terasa manis. Kulit wajahnya putih mulus. Fardan tampak sebagai pria yang rajin merawat diri. Walau Fardan menolak disebut bule, tapi tampilan Fardan justru seratus persen bule. Apalagi bola matanya biru. Tapi Mey paling tertarik dengan bibir Fardan. Bibir yang menunjukkan ketegasan pemiliknya. Hati Mey terdorong untuk mengecup bibir Fardan. Mata Fardan terbuka. "Jam berapa?" "Tidak tahu." Fardan menggapai ponsel yang ada di