"Dokter Reynand??!"
"Hai Kim, bisa aku masuk?"
"Sure... " jawab Kimberly masih heran kenapa siang seperti ini Reynand tidak di rumah sakit untuk bekerja, Kimberly mempersilahkan Reynand duduk.
"Ini makan siang buat kamu"
"Makan siang?"
"Iya papa kamu minta tolong aku mengantarkan makan siang ini, dia tidak bisa pulang jadi kebetulan aku dalam perjalanan pulang dari rumah sakit"
"Maafkan papa aku sudah merepotkan anda dokter Reynand"
"Dia bilang tidak ada stok bahan makanan di rumah jadi ia khawatir pada kamu, kamu masih lemah juga bukan?"
"Iya... "
"Biar aku periksa dulu keadaan kamu"
"What??!, but... " Kimberly tidak melanjutkan ucapannya karena Reynand sudah duduk disebelahnya dan mengeluarkan stetoskopnya kemudian memeriksa Kimberly.
"Bagus, hanya butuh asupan makanan saja, kamu makan makanan yang aku bawa"
Kimberly mengambil kotak makanan yang diletakkan Reynand di meja dan membukanya, perutnya memang lapar, ia segera memakan makanan itu dengan lahap, ia mulai terbiasa dengan makanan Indonesia, nasi dan lauk pauknya, hanya sesekali ia makan roti dan sebangsanya. Reynand melihat Kimberly dengan seksama, ia ingin bertanya sesuatu pada Kimberly namun ia ragu, apakah Kimberly mau menjawab dengan jujur atau malah tidak mengakuinya, namun ia sudah melihat dengan kepalanya sendiri saat Kimberly membawanya berpindah tempat dalam sekejab.
Kimberly merasa sudah lebih baik keadaannya, apalagi setelah makan makanan yang dibawakan Reynand tadi.
"Terima kasih dokter Reynand"
"Reyn saja"
"What?"
"Panggil aku Reyn"
"Baiklah"
"Kalau begitu aku pulang dulu" Reynand kemudian berdiri dan akan keluar namun ia melangkah dengan ragu, antara mengikuti rass penasarannya dengan bertanya pada Kimberly atau pulang ke apartemennya namun ia terus melangkah, ia rasa Kimberly masih lemah dan tak mungkin menjawab pertanyaannya yang mungkin akan banyak.
Sepeninggal Reynand, Kimberly merenung, ia yakin Reynand ingin menginterogasinya tentang teleportasi mereka waktu itu, dan jika itu terjadi ia bingung bagaimana ia menjawabnya.
Oooo----oooO
Kimberly sudah kembali berkuliah, hanya butuh beberapa hari untuk memulihkan tenaganya. Karena ia tidak mengikuti mata kuliah beberapa kali, ia terkejut karena tugas yang diberikan cukup banyak apalagi ia mengambil jurusan filsafat, ralat bukan dia yang memilih tapi papanya yang memilihkan jurusan ini.
Alhasil saat hari sudah beranjak malam ia masih berada di perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas karena besok pagi harus dikumpulkan semua tugas dari beberapa mata kuliah. Otaknya seperti mau pecah berkutat dengan buku buku tebal, tepat pukul 11 malam Kimberly menyelesaikan tugasnya. Ia bernafas lega, ia kemudian mengembalikan buku buku ke tempatnya semula dan keluar dari perpustakaan.
Kimberly menyusuri koridor kampus, fikirannya sudah sangat lelah dan ingin pulang untuk istirahat. Saat menyusuri halaman kampus yang luas tiba tiba sebuah cahaya bersinar menyilaukan dan tiba tiba cahaya itu berubah menjadi sesosok tubuh yang berdiri di depan Kimberly, Kimberly terpaku di tempatnya. Ia melihat seorang wanita berambut emas berdiri di depannya, ia bergidik ngeri melihat mata tajam wanita itu.
"Kamu cantik sekali, like your mother"
Ucapan wanita itu membuat Kimberly tersentak, dari mana wanita itu mengenal mamanya, memang wanita itu seperti seusia dengan mamanya.
"Who are you?"
"Kamu tidak perlu tahu, kamu harus ikut aku" wanita berambut emas itu menarik tangan Kimberly namun Kimberly menolak.
"Let me go" Kimberly mencoba menarik tangannya namun cengkraman wanita itu sangat kuat hingga Kimberly sulit melepaskan diri.
"What you want?"
"Your power, harus jadi milikku"
Ucapan wanita itu menyadarkan Kimberly jika black witched sudah menemukannya. Kimberly kembali meronta berusaha melepaskan diri.
"aouch... " tiba tiba wanita itu berteriak kesakitan dan tersungkur di tanah, ia memegang dadanya.
"Jauhi dia atau kau berhadapan denganku"
Kimberly memandang ke sumber suara yang adalah mr. John yang adalah dosen dan pelindungnya. Mr. John berjalan cepat menuju tempat dimana Kimberly berdiri.
"Pergi dari sini, pulang" ucap mr. John tak mengalihkan pandangannya pada wanita berambut emas itu.
Kimberly masih diam ditempatnya.
"Oh... John, kamu masih saja melindunginya, bergabunglah denganku, kekuatan gadis itu akan membuat kita abadi"
"Shut up, Kim go...!! " pekik mr. John.
Mendengar itu, Kimberly buru buru berlari meninggalkan halaman kampusnya.
Mr. John membuka telapak tanganya, sebuah bola api terbentuk, mr. John akan menyerang wanita berambut emas itu namun wanita itu segera berubah menjadi cahaya dan menghilang.
~~~
~~~
Kimberly bingung juga takut, black witched sudah menemukannya dan itu berarti ia dan papanya dalam bahaya, ia tidak punya kekuatan menyerang, jika ia diserang lagi ia tak akan bisa melawan, hanya bisa menghindar dengan teleportasi, tapi apakah ia akan terus menghindar dan lari.
Kimberly berjalan mondar mandir dalam kamarnya, walaupun hari sudah beranjak pagi, rasa lelahnya setelah mengerjakan banyak tugas menguap begitu saja, yang ia fikirkan kini adalah cara bertahan menghadapi black witched, ia harus melawan, ia teringat pada dosennya mr. John, ia berniat menemuinya.
Kimberly kemudian masuk dalam kamar mandi dan mandi untuk menghilangkan rasa kantuknya, walau masih terlalu pagi untuk mandi karena masih jam 4 pagi. Namun ia tak ingin menunggu lama, fikirannya tidak tenang, ia takut terjadi sesuatu pada papanya, hanya papanya saja yang ia miliki kini.
Hari ini ia ingin mengantarkan tugas ke kampus lalu menemui mr. John dan bertanya tentang black witched. Jam 6 pagi Kimberly keluar dari kamar sudah dalam keadaan rapi dan siap ke kampus, ia lihat papanya sedang berkutat di dapur sepertinya sedang memasak sarapan.
"Good morning pa" ucap Kimberly sembari duduk di meja makan tak jauh dari tempat pak Radit.
"Kim.... Pagi sekali kamu sudah siap ke kampus"
"Iya pa, ada tugas yang belum selesai jadi harus pagi pagi ke library kampus"
"Kamu tepat waktu honey, papa sudah masak nasi goreng udang favorit kamu"
"Sungguh?"
"Iya, wait a minute"
"Pa, papa minta aku bicara dalam bahasa tapi papa malah bicara in english"
"Iya maaf, di kantor papa lebih intens memakai bahasa inggris soalnya" pak Radit kemudian membawa dua piring keluar dari dapur dan duduk dihadapan Kimberly.
"Sepertinya enak pa"
"Tentu, buatan papa itu yang terbaik"
Kimberly dan pak Radit kemudian sarapan bersama, pak Radit melihat Kimberly seperti resah dan ada yang dipikirkan, ia melihat kimberly makan dengan ogah-ogahan.
"Kim, kamu ada masalah?" tanya pak Radit namun bukannya menjawab Kimberly malah hanyut dalam lamunannya.
"Kim...!!"
"Iya pa, papa bicara apa tadi?"
"Kamu melamun, apa yang kamu fikirkan?, ada masalah dengan kuliah?, atau masalah lain?"
"Tidak pa, Kim tidak ada masalah"
"Kim, papa ini papa kamu, papa tahu kamu sedang ada masalah. Kamu tidak ingin sharing dengan papamu ini?, apa ini urusan anak muda jadi papa tidak boleh mengetahuinya.?"
"bukan pa, bukan itu, ini sangat enak pa" ucap Kimberly mengalihkan pembicaraan. Kimberly melanjutkan makannya sebisa mungkin ia tak melamun agar papanya tidak khawatir.
Setelah selesai sarapan Kimberly segera pamit berangkat ke kampus.
~~~
~~~
Kimberly menghembuskan nafasnya kasar, ia keluar dari bagian administrasi kampus dengan wajah kecewa karena ternyata hari ini mr. John tidak ada kelas hari ini, ia pun meminta alamat mr. John yang membuat Kimberly terkejut karena ia satu komplek apartemen dengan mr. John namun beda gedung. Ia segera menghentikan taksi untuk pulang dan menuju komplek apartemen mr. John, Kimberly segera memasuki lift saat masuk lobby apartemen C dimana unit apartemen mr. John.
Tak menunggu lama, Kim sudah berada di lantai 11 dan di unit 11 dimana mr. John tinggal. Kimberly menekan bel pintu beberapa kali, pintu terbuka menampakkan wajah mr. John yang terkejut melihat Kimberly di depan pintu unit apartemennya.
"Kim??, you here, come on in" ucap mr. John mempersilahkan Kimberly masuk dan duduk.
"Apa yang membawamu kesini Kim?"
"Black Witched... " jawab Kimberly singkat.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Aku ingin bisa melawan black witched"
"Itu sulit mengingat kekuatan kamu bukan untuk melukai"
"Jadi saya tidak bisa melawan black witched?, hanya bisa menghindar dengan teleportasi?, tapi saya jadi lemah setelah memakai kekuatan teleportasi"
"Kamu tenang, aku bisa membantu. Sebagai whitelighter mu sudah tugasku membantu white witched yang aku jaga"
Lynagabrielangga