“Ferro.” Rossa merasa tak habis pikir dan refleks menghela napas. Ia menggeleng, menatap Ferro penuh kekecewaan. Ferro menggunakan kedua tangannya untuk mengusap kasar wajahnya. “Sebenarnya kenapa? Kenapa dia begitu membenciku? Kenapa dia memperlakukanku seperti memperlakukan penjahat?!” lantangnya. “Aku hanya ingin menyentuh Abimanyu. Aku menyayangi Abimanyu. Apa salahku?!” Emil menggeleng tak habis pikir sambil menatap Ferro. Ia menepuk salah satu pundak sang istri sebanyak tiga kali, kemudian memilih pergi, menaiki anak tangga karena ia berniat menyusul Diana. Emil mengkhawatirkan Diana sekaligus Abimanyu. Emil sampai berlari demi secepatnya sampai pada Diana. “Enggak ada yang salah, Fer. Diana memang paling anti kalau anaknya disentuh orang lain bahkan oleh kita.” Rossa yang bertutu