Nohara menoleh kaku dengan sebulir keringat yang membasahi pelipis. “A—apa maksudmu Rai?” Rai tak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Nohara dan mengatakan, “Entah mungkin hanya perasaanku saja tapi, kau seperti menyembunyikan sesuatu.” Nohara semakin kebingungan, haruskah ia mengatakannya sekarang? Ia menelan ludah susah payah dan akhirnya memutuskan. Nohara menunduk dengan kedua tangannya yang terkepal di sisi tubuhnya. “Entah kau akan mempercayaiku atau tidak. Sebenarnya, Sakura bekerja di tempat hiburan malam,” ucapnya. Dan saat ia kembali mengatakan kebenaran, tangannya semakin terkepal kuat. “Sudah sejak lama aku ingin memberitahukan ini padamu. Tapi melihatmu sangat mencintainya membuatku tak tega. Dan apakah kau ingat saat aku mengatakan padamu mengajakmu ke suatu tempat? A