Kemalangan Rai

1631 Words

“Hah, hah, hah.” Rai terengah dengan dadanya yang terlihat naik turun tak terkendali. Ia berdiri membungkuk dimana kedua tanganya bertengger di atas kedua lututnya. Kakinya terasa mau patah setelah berlari sejauh beberapa kilometer. Ia terus berlari mengabaikan kaki dan tubuhnya yang seolah memintanya untuk segera berhenti. Rasa takut akan kejaran polisi membuatnya tak memiliki pilihan lain. Darah yang sebelumnya menghiasi wajahnya kini mulai mengering, sayangnya rasa sakit masih terasa ditambah tubuhnya yang kian terasa dingin. Entah sudah berapa lama ia melangkahkan kaki, dan entah sudah sejauh mana ia berada saat ini, yang pasti ia yakin sudah sangat jauh dari apartemennya. Tanpa terasa hari mulai tengah malam dan saat ini Rai berada di sebuah hutan. Ia sengaja menghindari pemukiman ata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD