Dahinya tampak berkerut hingga perlahan matanya yang sebelumnya tertutup mulai terbuka. Rai membuka kedua matanya dan hal pertama yang ia lihat hanyalah gelapnya hutan dengan hawa dingin yang menusuk kulit. Sudah berapa lama ia pingsan? Ataukah mungkin ini adalah dunia lain? Tapi tidak, pikiran aneh itu segera terbantahkan saat ia merasakan rasa sakit di kepala juga seluruh bagian tubuhnya. Rai masih berdiam diri dalam posisi dimana ia masih terbaring di atas tanah berumput yang sedikit basah karena hujan. Ia harap ia tak mengalami hipotermia dan bisa membuatnya benar-benar meregang nyawa. Perlahan Rai bangkit menegakkan punggungnya dan bersandar pada pohon di belakangnya. Untung saja pohon itu besar dan bisa melindungi tubuhnya dari air hujan walau masih tetap membuatnya sedikit basah.