16.Why it should be me?

1980 Words

“POKOKNYA MAMA NGGAK SETUJU!” “Ma dengar dulu!” “Kamu yang harusnya dengar Mama, Juna!” Tante Ambar menggebrak meja. “Pa! Jangan diam saja! Papa juga nggak setuju, kan?” “Menurut Papa, it’s not a bad idea.” Aku tidak tahu sejak kapan undangan makan siang dari Tante Ambar ini berubah menjadi sebuah acara pertengkaran keluarga yang harus kusaksikan. Makananku bahkan belum tersentuh sama sekali karena sejak tadi meja ini malah dipenuhi oleh teriakan. Lebih tepatnya teriakan Tante Ambar. Dan lebih gilanya lagi, akulah yang sedang menjadi objek pertengkaran mereka. Sepertinya sejak bertemu Tante Ambar, hidupku benar-benar dipenuhi kejutan setiap harinya. “Not a bad idea? Apa Papa sudah gila?!” Tante Ambar tampak benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan suaminya. “Pernikahan itu bukan u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD