"Wait Laras kamu mau ngapain?" tanyanya dengan nada panik sekaligus tidak percaya. "Kamu nanti masuk angin, Gi, kemejanya basah banget." Aku meneruskan melepas kancing kemeja Argio yang membuat kulitnya kini terekspos. Argio yang awalnya seperti menolak pada akhirnya menurutiku dan menerima ketika aku melepaskan kemejanya itu. Argio pikir mungkin hanya sampai sana, tetapi selanjutnya ia malah semakin dibuat tidak percaya denganku ketika aku juga mulai melucuti kancing kemejaku sendiri. Aku pasti benar-benar seperti wanita gila di matanya sekarang. "Ras?" "Apa? Bajuku juga basah." Aku menjawab dengan santai. Atau pura-pura santai meski sebenarnya aku sangat berdebar dan malu setengah mati. Kini hanya tersisa tanktop berwarna putihku saja serta bra berwarna nude tanpa tali di baliknya.