Degup Lebih Kencang

1106 Words

Langit masih pucat saat Zakiyah membuka matanya. Ada desir ringan di perutnya—bukan tendangan bayi, tapi sensasi meremas yang perlahan datang dan pergi, seperti ombak kecil yang menepi. Jayden masih terlelap di kursi malas di samping tempat tidur. Wajahnya lelah tapi damai, dengan satu tangan masih menggenggam tangan Zakiyah erat-erat, seolah tak mau melepaskan. “Mas …,” bisik Zakiyah pelan. Jayden tergeragap bangun, langsung menatap wajah istrinya dengan mata setengah sadar. “Kiya? Ada apa? Kontraksi lagi?” Zakiyah mengangguk kecil. “Iya. Tapi … kayaknya makin sering. Tadi malam cuma beberapa kali. Sekarang mulai tiap 10 menit.” Jayden langsung bangkit dari kursi. “Oke. Kita ke dokter. Sekarang. Nggak pake nunggu,” katanya sambil mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke asisten ruma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD