"Tapi ganteng aja nggak cukup buat kamu, Ren." Revanno mengaduk kopinya sambil tersenyum sinis. Dia memandangi asap kopi yang hampir hilang. "Vanno ...." Renata menyentuhkan jemarinya pada tangan Vanno yang sedang mengaduk. "Benar, kan? Aku ganteng dan aku nggak cukup membahagiakanmu." "Aku bahagia denganmu. Hanya saja ...." "Hanya saja aku tidak sempurna." "Kita bisa memperbaiki ini. Kita mulai terapi dari awal, ya?" "Jangan mulai pembicaraan itu lagi, Ren." "Lalu kapan? Kapan masalah ini akan diselesaikan. Apa kamu mau selamanya dalam kondisi begini." "Enggaklah. Aku cuma butuh waktu!" "Tiga tahun. Tiga tahun, Vanno. Berapa banyak lagi waktu yang kamu butuhkan?" "Aku nggak mau membicarakan ini lagi." "Selalu begini. Kamu nggak bisa lari terus menerus Vanno. Kamu harus hadapi k