Ayu menatap Hendro dengan mata yang sulit diartikan. Antara terkejut, marah, dan kecewa. Tangannya refleks memeluk tubuh, seolah mencoba menenangkan gejolak dalam hatinya. Sementara Hendro berdiri di depannya, wajahnya tegang, tak ada senyum yang biasa menghiasi bibirnya. "Mas... bilang ke aku, istrimu sudah meninggal. Tapi tadi... Kiano bilang ada tante yang ngaku mamanya. Dan Mas diam aja?" Hendro menunduk, mengambil napas dalam-dalam, lalu duduk di samping Ayu. "Ayu... aku minta maaf. Aku memang pernah berbohong. Aku bilang kalau istriku sudah meninggal, padahal... dia pergi. Kami cerai. Cerai hidup." Ayu membelalak. Hatinya seakan dihantam batu besar. Ia merasa dibohongi sejak awal. "Kenapa Mas nggak bilang yang sebenarnya? Apa Mas pikir aku nggak bisa terima Mas duda cerai hidup?
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books