22. Mulai Merestui

1457 Words

Pagi itu langit cerah, udara terasa segar setelah semalam hujan turun ringan. Ayu datang ke rumah Hendro setelah menerima pesan singkat pagi-pagi: > “Ayu, kalau nggak sibuk... mampir ke rumah, ya. Kiano dari tadi nyariin kamu terus.” Ayu tersenyum saat membaca pesan itu, lalu bersiap dan berjalan menyeberang ke rumah Hendro—tak perlu motor, tak perlu kendaraan, cukup dua kaki dan hati yang berdebar. Begitu Ayu masuk ke halaman rumah, Kiano langsung berlari kecil menyambutnya. Anak itu masih memakai piyama bergambar dinosaurus. Rambutnya masih acak-acakan dan ada sisa odol di pipinya. “Mbakk Ayuuuuu!!” “Eh, Kiano! Belum mandi yaa?” Ayu menepuk pelan pipi si kecil. “Belum... tadi nangis karena nggak mau makan. Papa suruh makan bubur, tapi Kiano mau sop ayam kayak yang Mbak Ayu masak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD